Sesar Sorong (Patahan Sorong) cukup unik, sesar ini memiliki sejarah yang cukup lama. Menengok animasi terbentuknya di dongeng sebelumnya yaitu Animasi pembentukan Sesar Sorong. Sesar Sorong ini muncul sekitar 20 juta tahun lalu dan masih terus aktif berkembang, dan bagian-bagian blok tubuhnya masih bergerak hingga sekarang.
Penampakan dalam peta, sesar ini bukan sesar tunggal. Bahkan lebih komplikated lagi sesar ini dari timur ke baray berupa dua sesar yang bergabung dan kemudian terpisah.
Dengan goyangan hingga skala VI-VII Mercali (MMI), zona zona patahan (rupture zone) yang terganggu seluas ± 220 km x 130 km. Tentusaja kestabilan yang tercapai masih memerlukan waktu cukup lama. Sehingga masih akan dirasakan goyangan dan getaran gempa susulan selama lebih dua minggu.
“Wah Sesar Sorong ini mengalami komplikasi ya Pakdhe. Kok kayak temenku. Komplikasi sakit maag sama panuan”
Sesar Sorong Dalam Peta
Gambar disebelah ini menunjukkan bagaimana penampakan sesar sorong dalam peta. Sesar Sorong digambarkan berwarna merah. Sedangkan zona penunjaman (subduction) kerak samodra Pasific digambarkan warna ungu.
Sesar ini memotong ujung Kepala Burung Propinsi Papua. Berapa panjang sesar ini ? Wah, ternyata sesar ini sangat panjang. Coba tengok skala di peta bawah ini. Dan hitung kira-kira berapa panjangnya. Bandingkan dengan Patahan Semangko di Sumatra.
Sesar geser kiri.
Perhatikan sesar sorong ini. Sesar ini merupakan sesar geser, dimana garis merah itu membatasi batuan diutara dengan batuan di sebelah selatannya. Sebelah utara relatif bergeser ke barat, sedang bagian selatan relatif bergerak ke kiri. Sesar ini disebut leaft lateral fault atau sesar geser kiri.
Dalam peta dibawah ini ditambahkan kedalaman air di sekitarnya. Sekarang kita bisa lihat bagaimana kedalaman laut disebalh utara ini memiliki perubahan kedalaman yang cepat kearah utara. Artinya sudut lerengnya sangat curam dibandingkan disebelah selatannya.
Lereng yang curam inilah yang berpotensi longsor dan menyebabkan tsunami ketika ada getaran gempa.
Salah satu dugaan tsunami ketika gempa Manokwari 4 Januari 2009 lalu adalah akibat adanya longsoran yang terpicu oleh gempa. Lihat tulisan sebelumnya Gempa Manokwari Januari 2009 yang menyisakan teka-teki – Tsunami dan mekanisme gempa.
Pergeseran kerak samodra Pasifik dengan laju 112mm/tahun patahan ini menjadi patahan yang sangat aktif di Indonesia Timur. Perhatikan juga adanya penunjaman (subduction) disebelah barat Halmahera yang juga merupakan hasil tubrukan lempeng Samodra Pasifik dengan lempeng Asia.
Sesar Sorong ini dapat dilihat juga dalam topografinya. Topografi atau tinggi rendahnya permukaan ini memperlihatkan adanya sebuah pelurusan tebing sepanjang sesar ini.
Coba perhatikan gambar sebelah ini.
Peta sebelah ini memperlihatkan tinggi rendahnya permukaan (topografi) warha putih-coklat ini adalah daerah tinggian. Sedangkan warna kehijauan menunjukkan tempat yang rendah.
Dapat terlihat jelas adanya perbedaan topografi pada zona sesar atau patahan.
Salahsatu inikasi adanya patahan atau sesar adalah adanya bukit-bukit yang lurus dan sangat curam. Dinding patahan ini disebut sebagai “fault scarp”.
Nah nanti kita tengok apa saja yang mempengaruhi bentuk dari morofologi atau topografi suatu daerah.
“Asyiiik …. nanti ndongeng geologi lagi saja, ya Dhe. Pajaknya udah lunas ta? … wupst !”
SUMBER : http://rovicky.wordpress.com/2009/01/15/gempa-manokwari-sesar-sorong-yang-unik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar