Entri Populer

Senin, 01 Februari 2016

Mengenal Ekosistem Langka: Marine Lake Ecosystem

Ekosistem Langka: Danau Air Asin

Tak banyak orang mengenal ekosistem ini. Tak banyak civitas akademika, mahasiswa fakultas perikanan dan kelautan mengenal ekosistem ini. Saya, penulis, sebagai Sarjana Perikanan dan Kelautan mengenal jenis ekosistem ini saat menjadi bagian program konservasi laut Raja Ampat. Tepatnya, saat menyusun dokumen (buku) rencana pengelolaan kawasan konservasi laut Raja Ampat atau disebut TPPKD Raja Ampat.   
Ekosistem Marine lake atau danau laut. Ia adalah salah satu ekosistem yang langka di dunia. Sebuah danau laut yang umumnya berada di wilayah kepulauan yang memiliki struktur penyusun batuan utamanya berupa batu kapur (limestone). Umumnya, marine lake berada pada pulau-pulau karst, pulau-pulau yang mengalami proses karstifikasi. Samodra (2005) menyatakan karstifikasi adalah proses pembentukan kawasan karst, di batuan kapur dan dolomit yang disebabkan baik secara atmosferik maupun biologis.
Sebuah fitur yang luar biasa dari marine lake Raja Ampat adalah populasi besar dengan kepadatan (high density) yang tinggi subspesies ubur-ubur Mastigias papua dan Aurellia sp. yang ditemukan di salah satu marine lake di kepulauan Misool. Subspesies ini memiliki adaptasi morfologi dibandingkan dengan morphotype ‘leluhur’ Mastigias papua dari laut, yang bisa menunjukkan dugaan korelasi antara usia danau dengan tingkat adaptasinya terhadap lingkungan (Becking 2011, tidak dipublikasikan). Untungnya, danau laut ini terdekat dengan salah satu perkampungan di Kepulauaan Misool. Jadi anda bisa mengunjunginya. Namun tidak mudah mencari guide untuk bisa menunjukkan fenomena atrksi alam ini. Umumnya danau laut yang menjadi habitat dari stinglesh jelly fish tersebut berada pada kawasan pulau karst rapuh, yang terkurung dengan sistem perairan, yang terisolir dengan perairan laut di luarnya.
Di gugusan pulau-pulau di Raja Ampat ditemukan adanya danau-danau laut, yaitu Pulau Mansuar, Pulau Gam, Wayag, dan Urani serta kepulauan Misool. Setiap pulau tersebut dicirikan dengan pemandangan alam berupa bentang alam karst yang dihiasi garis pantai yang kompleks (complex shaped coastline) dan sering terjadi depresi daratan. Pulau Wayag dan Urani yang terletak di bagian utara Raja Ampat memiliki karakteristik kelangkaan sumber air tawar dan sepertinya praktis tidak berpenghuni. Danau-danau dan telaga air laut di Pulau Mansuar dan Gam ditemukan semenjak ekspedisi EWIN-LIPI-Naturalis Expedition Raja Ampat tahun 2007. Biota yang hidup di danau Pulau Gam dan Mansuar hanya berupa Ascidians monniot. Inilah sistem endemisme yang terbentuk dalam suatu eksositem yang langka karena proses isolasi alamiah. Minimal 42 danau laut yang sudah terdata oleh Becking et al. (2011, data tidak dipublikasikan). Kemungkinan akan lebih banyak lagi danau laut yang ditemukan kepulauan Raja Ampat mengingat kepulauan Raja Ampat tersusun oleh gugusan kepulauan.                  
Sebelum kita mendiskusikan terlalu jauh marine lake di Raja Ampat, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan dan latar (setting) dari marine lake. Tidak lain untuk memperkaya pengetahuan kita semua, khususnya pembaca setia buku ini. Secara harfiah marine lake diartikan sebagai danau laut. Perlu disampaikan bahwamarine lake merupakan salah satu fitur dari anchialine system. Sistem Anchialine (anchialine system) adalah badan air laut yang berukuran kecil yang terkurung daratan yang terisolasi oleh berbagai karakteristik dari lingkungan laut sekitarnya, yang berisi air di permukaan laut pada cekungan alami, kawah, dan gua-gua, baik dalam lava atau batu kapur. Marine lake adalah system anchialine yang berupa badan air laut berukuran kecil yang terkunci daratan (landlocked) yang terisolasi dalam derajat yang beragam dari sekeliling lingkungan laut, yang berisi air se-level dengan permukaan air laut yang terjadi karena proses depresi (ambles/penurunan) daratan secara alami. Karakter laut dari sistem ini dipertahankan oleh terowongan bawah tanah, celah, retakan, atau saluran pelarutan (dissolution) kecil di batuan sekitarnya, yang menghubungkan danau ke laut yang berdekatan (Holthuis, 1973; Becking et al., 2011). Lingkungan ini umumnya sebagai wahana untuk spesies kecil, terisolasi, populasi berkembang pesat, dan endemik (sub). Banyak spesies baru dari genera yang jarang telah ditemukan dalam sistem anchialine. Sistem anchialine Raja Ampat saat ini dianggap sebagai fenomena geologi muda, yang terbentuk sepanjang periode Holosin sekitar 7.000-12.000 tahun kebelakang. Di lokasi mereka saat ini, sistem ini mungkin singkat dalam skala waktu geologi, tetapi sistemanchialine mungkin selalu hadir melalui waktu (Becking et al., 2011). Hal ini terkait dengan kawasan marine lake pada umumnya berada pada ekosistem karst yang terus mengalami proses kartisifikasi.
Sebaran marine lake yang banyak dan beragam dalam luasan yang relatif sempit, Raja Ampat juga pantas juga disebut sebagai surga danau laut. Berbagai jenis ukuran dan formasi marine lake menghiasi wilayah ini di bagian Surga utara- Wayag dan surga Selatan – Misool.
Selain Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang dikenal sebagai marine lake terluas di dunia dengan biota laut endemik, dua ubur-ubur (stingless jelly fish) endemik. Raja Ampat berpeluang besar memiliki danau-danau yang ditinggali biota yang kemungkinan endemik melimpah. Hal ini sangat terkait dengan kondisi dan posisi marine lake yang sebagian fully land-locked, secara penuh terisolir dengan air laut.
source : https://taghfirin.wordpress.com/page/3/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar